Selasa, 18 Agustus 2009

puisi-puisi

BAYANG MU

Untuk :
Ev-e


Dalam keremangan yang mengusik
Ku pandang bayangmu
Menari dalam keheningan Elegi
Menyanyi di kesunyian makam-makam

Cahaya yang menerangi kesendirianku
Membiaskan bayangmu dalam pedihku
Menyembilu luka-luka yang terkuak
Dari kenangan lalu

Bunga-bunga yang mekar
Seiring kisah indah itu
Layu dalam kedinginan dan kesendiriannya
Mencari-cari embun di tengah gurun bisu

Ku lukis bayangmu dalam hatiku
Sebagai kilauan mutiara di dasar samudra
Ku tanam rasaku padamu
Sebagai mawar abadi dalam jiwa

Betapa gegabah penyair
Melukis bayang indahmu …
Seperti mencoba…
Menerka matahari…
Kidung kidung kematian yang menggema
Memisahkan kita dalam sedih tak berujung
Tapi….
Bukankah sudah kukatakan
Kau tak akan pergi dari hatiku

Sebab …
Dalam keremangan yang mengusik
Ku kan peluk bayangmu
Menepis dingin dalam malam-malamku

Hanya ingin…
Bersamamu ….
Selamanya




Tegar
Juli 2009

LAGU CINTA YANG MATI

Terbuai aku dalam alunan lagu
Bahasa hati, datang melalui melodi
Petikan gitar dan dayu seruling
Jeritan bahasa tak terperi

Sedangkan di sini
Di hamparan gurun sepi
Jauh dari liriklirik
Lagu cinta

Di sini
Di alunan duka yang menghabiskan asa
Membenamkan setiap jiwa
Yang mencoba menyanyi
Senandung sepi

Hanya mencoba menerka
Adakah cinta di hati mereka
Yang menari dalam alunan melodi
Sedang kini aku terjepit
Dalam sunyi…

Di sini
Jiwa-jiwa meronta menghelat duka
Dan aku masih mencoba bernyanyi
Menepis pilu yang merenggut jiwa

Angin mendayu dalam kalbu
Membawa kabar dan budaya
Ke mata dan telingtelinga
Mereka yang menyanyi tanpa rasa

Jadi menangislah wahai pelantun lagu-lagu cinta
Sebab di sudut kota berhati mati
Lagumu tak kan pernah sampai
Hilang di bawa angina mati

Menangislah wahai pelantun lagu cinta
Sebab kau bernyanyi dan menari
Di atas penderitaan kami

Hingga dalam sisa nafas kami
Di situlah ku temukan
Lagu-lagu cinta kami
Yang tak ada, padamu… Tegar.A Juli 2009




Cinta Terlarang

Apa yang terjadi ?
Adakah Cinta merenggut kita
Dari selimut hangat
Kasih adat tak terperi

Aku berlari dan berlari
Membawa luka
Menerjang dingin bukitbukit
Dan hujan semalam…
Apakah yang terjadi ?
Mentari murung menyaksikanmu
Tak ada tawa dalam musim semi-mu
Tak ada apapun…
Aku tak ingin kau terluka
Biarkan aku berlari…
Memagut sepiku sendiri
Tanpamu, di detik lain…

Aku adalah narapidana
Dalam penjara Cinta dan Hidup
Tak ada yang tahu
Begitu-pun kau…

Jadi kenapa kau masih harapkanku
Aku hanya luka untuk-mu
Bukan caya suci
Atau hangat api…
Kau akan bahagia di sana
Tanpaku,…
Sedang aku…
Kau tak akan tahu, sungguh tak tahu…
Tuhan….
Hilangkah separuh hatinya tanpa-ku ?
Sedang ku tahu
Tak ada bunga lain dalam taman jiwaku
Yang kini remuk
Hancur…untuk pertama kalinya !


Tegar .a
Agustus 2009

1 komentar:

  1. Tegar....sory yach sebenarnya sebelum nulis koment ni aku belum baca karya kamu, tapi aku kan sekedar pengen koment aja,
    tapi bagus kok,beneran,,,
    besuk-besuk posting fotonya kaka juga yach,,,he..he..

    kabar gimana sekarang????????????//
    baik-baik aja kan""""""""""

    BalasHapus